Oleh: Betri Wendra S
[31 Maret 2014]
Akhir-akhir
ini terlalu sibuk dengan urusan perkuliahan, rutinitas sehari-hari,
bahkan dengan kesibukan yang seharusnya tak membikin sibuk. Sehingga tak
sempat ke tukang jahit mengantarkan celanaku yang telah lama sobek
dibagian lutut. Sampailah di suatu pagi sabtu kemarin. Menurut buku
agenda siang itu aku mesti ke Magelang untuk keperluan pemotretan
interior taman. Aku memutuskan untuk menjahit sendiri
celana kesayanganku itu. Siang itu aku pergi sendiri bermodal motor
pinjaman, maklum belum cukup duit buat beli. Di tengah perjalanan, aku
teringat beli oleh-oleh buat teman di kos. "Salak ajalah" pikirku.
Kebetulan di situ emang daerah penghasil salak. Di sepanjang jalan
pulang ku perlambat laju motor sambil melirik-lirik tempat yang cocok.
" e ee .... kelewat", Satu dua unggukan salak telah terlewat. Motor
terus melaju, pikiranpun gusar merutuki motor yang tak spontan berhenti
di tempat yang sesuai. Kali ini aku lebih mawas, dan bentul saja tak
jauh dari titik perutukkan terakhir, unggukan salak pun menanti.
Penjualnya nenek-nenek tujuh puluhan. Aku mulai tertarik dengan cara si
nenek memulai penawaran. "Beli lima ribu nek", ucapku menjawab
tawarannya. Sambil pilih-pilih ku tanyakan dimana rumahnya. "Di sana
mas" jawab si nenek sambil menyunggingkan bibirnya yang tak lagi berisi
itu.
Rasa haru menyelusuk begitu saja ke hatiku. Ku
hitung-hitung lembaran yang ada di dompet dengan penerawanganku. Di
ujung penerawangan ku tersadar "Wah, masing-masing lembar sudah bukan
lagi milikku". "sepuluh ribu aja nek", ucapku memutus lamunan. Si nenek
dengan sigap memasukkan salak-salak yang sebenarnya agak berlumur debu
kelud itu. Satu asoi penuh. "Kok banyak bangat nek?", Timpalku
menyangsikan tingkah si nenek. "Ora opo-opo mas", jawab si nenek yang
dari tadi menancapkan tatapannya ke jahitan di lututku.
Otakku mulai
mengira-ngira, kenapa?. Kok malah si nenek yang kasihan melihat
pakaianku, yang mungkin memang pantas untuk dikasihani ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang baik hati. Komentar Mu sangat Ku nanti...