Rabu, 29 Januari 2014

Efek niat gak full...

Tadi siang usai acara di kampus, tergesa-gesa ku antarkan berkas lamaran kerja yang telah kusiapkan sedari pagi ke sebuah lembaga, SEAMEO Regional Centre for QITEP In Mathematics namanya. Sampai di kantor salah satu lembaga bergengsi di asia tenggara itu, aku langsung disilahkan oleh tim registrasi untuk menyerahkan berkas yang sudah ku pegang sejak memasuki kantor tersebut.
"Kualifikasinya apa mas?" sambut seorang bapak yang menerima berkas ku. "S1 Matematika pak", jawabku sambil pamer senyum terbaik.

Lembar paling atas Surat Lamaran, tidak terlalu dia baca. Lembaran kedua ketiga berturut-turut, Ijazah, Transkrip Akademik, "yang asli ada mas?", Tanya si bapak tanpa melirikku. "Gak ada pak, saya tinggal di kampung", jawabku sekenanya.
"Wah, si bapak sudah mulai gak respect nih" , pikirku. Lembaran skor TOEFEL gak terlalu dilirik. Foto copy KTP bernasib sama, cepat saja berlalu. Lembaran terakhir Curriculum Vitae, kali ini lebih lama mata si bapak terpaku, menyisiri baris demi baris.
Entah apa yang telah dilihatnya, senyum si bapak mulai tampak di pipinya. "Dari ugm mas? masih studi ya?", tanya si bapak bertubi menyerangku. "Ia pak", jawabku singkat. Mata si bapak terus saja berjaulah di lembaran cv ku itu. "Sepertinya ada harapan nih", pikirku lagi.
"Sebenarnya mas tidak lulus syarat registrasi, karena tidak bisa menunjukkan Ijazah asli. Tapi akan saya laporkan dulu ke bapak direktur, siapa tahu ada solusi dari beliau", terang si bapak.

Keluar dari ruang direktur, si bapak langsung menghampiri ku. Setelah sedikit basa-basi, "Mas kenal Prof. Subanar? Kata beliau, mas selesaikan dulu S2-nya, setelah itu datang lagi ke sini".

Betri Wendra
27 Jan'14