Oleh: Betri Wendra S
Ini
adalah ceritaku, tentang seorang pemuda yang cukup menginspirasi. Ini
bukan tentang kesuksesan materi, atau prestasi akademik. Sama sekali
tidak. Dia hanya seorang penjaga warung Bubur Kacang Hijau (Burjo) dekat
kos-ku. Orang-orang memanggilnya Antok, asli Kuningan. Sehingga tak
jarang juga yang memangilnya "Aa'". Dia-lah pemuda inspirasi yang ku
maksud. Pemuda dari negeri Pasundan, negeri nan elok, yang kemolekkannya sering ku intip lewat roman-roman klasik.
Aku sering makan di Burjo Antok ini. Habis tadarus subuh, bakwan panas
Antok memanggil-manggil untuk di lahap bersama rawit hijau.
"wuuiiisshhh... hotttss...". Dan tidak lengkap jika tanpa semangkuk
bubur kacang hijau campur ketan plus susu ala Antok. "Enak niannn....".
Disela-sela menikmati racikan masakan Antok, aku sering mengamati
bagaimana Antok belajar dari para pelanggannya. Kalau bicara pendidikan,
Antok memanglah kurang beruntung. Suatu kali, di siang bolong kala
burjo Antok lagi sepi, aku pernah bertanya sama Antok, "Tamat apa mas?".
"SD mas", jawab Antok dengan malu-malu. Aku melihat matanya agak
berkaca. Aku merasa ada sedikit penyesalan di hati Antok, yang selalu di
simpannya dalam-dalam. Aku tak sampai hati meneruskan tanyaku. Ku coba
alihkan cerita. Mengeluarkan kata-kata penyemangat, dengan tetap
menggigit lidah agar tak terkesan menggurui. Aku terus bercerita, penuh
semangat. Matanya yang tulus berbinar, bak seorang pelajar yang lagi
khusuk mendengarkan petuah sang guru.
Antok, seorang penjual
yang sangat sabar melayani pelanggannya. Walau ulah pelanggan sebanyak
rambut di kepalanya, yang tak jarang membuatku geram sendiri. Namun,
bukan Antok orangnya jika tak memberi senyum. Senyumnya begitu mampu
menahan hatinya untuk tetap sabar. Dalamhal ini, aku benar-benar tunduk
kepala padanya. Selain sifat Antok yang sungguh cool habis, dia juga
tipe orang yang gigih, tak mau ketinggalan dari orang-orang. Dia selalu
menyempatkan untuk membaca, apa saja. Internatan, jangan tanya.
Disela-sela mengaduk mie rebus pesanan pelanggan, Antok dengan sigap
memainkan jemarinya di layar gadget canggihnya. Kalau masalah gadget,
sekali lagi aku tunduk kepala plus angkat tangan deh sama aa' satu
nih...
Sebuah cerita yg syarat akan inspirasi dan pelajaran hidup. Terkadang kbanyakan orang hanya mau belajar atau kagum kpada mereka yg beruntung dari segi materil, padahal disekeliling kita bgitu banyak pelajaran hidup yang bisa kita ambil, trmasuk pada mereka yang dipinggir jalan...
BalasHapusDitunggu kisah inspirasi brikutnya, kalo bisa pake pic ya... Salam sukses..
Thanks bro...
Hapus