Minggu, 08 Juni 2014

Aku, Biolaku, dan Dia

Oleh: Betri Wendra S
[27 Maret 2014]

Saat dunia berlari menjauhiku, kau selalu mendekat dan mendekapku. Saat semua-mua mulai membosankan, kau selalu mengalirkan nada-nada terindahmu tuk bangkitkan jiwaku. Kau begitu setia dipelukkanku, berdetak mengiringi jantungku, mengalir di sepanjang nadiku.
Namun kini, saat dunia mulai melenakanku. Ku tak sempat walau sekadar mengelusmu, sekadar menyeka kulitmu yang berdebu. Duh jiwa, Aku rindu saat-saat sore menggendongmu mengantarkan mentari ke peraduannya. Aku rindu saat-saat lena meniup suaramu nan merdu, menggesek dawaimu, menyatu dengan nyanyian nan mengiris-iris hulu hati.
Yakinlah suatu saat kita kan selalu bersama, tidak hanya kita, juga Dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang baik hati. Komentar Mu sangat Ku nanti...