Oleh: Betri Wendra S
[13 April 2014]
IKHLAS.
Jelas mudah dikatakan, namun teramat sulit dikerjakan. Di masjid kampus
ugm pagi ini, seorang ustadz bercerita perihal ikhlas:
....Saat
imam Nawawi mendengar orang-orang menggelarinya "Muhyiddin" (orang yang
menghidupkan agama) karena tulisan-tulisan beliau yang kembali
menggairahkan keber-agama-an umat kala itu, beliau berkata: "Aku tidak
ridho, bahkan sampai kiamat akan aku tuntut orang yang memberiku gelar muhyiddin"....
Ini lah contoh orang yang paham dengan ikhlas. Begitu paham dengan
kata-kata nabi tentang tiga golongan umat yang pertama kali akan dihisab
di hari kiamat kelak, yakni SYUHADA, ULAMA/QORI, DERMAWAN. Saat Allah
ta'ala menerangkan kelebihan-kelebihan yang telah dikaruniakan,
merekapun meng-iyakan. Kemudian ditanya: "Untuk apa kamu lakukan itu
semua", mereka menjawab: "Aku berperang di jalanmu hingga mati syahid,
Siang-malam aku menuntut ilmu dan mengajarkannya demimu, Tidaklah aku
belanjakan hartaku kecuali ikhlas karenamu... ". Namun, Allah berkata:
"Kalian BOHONG, itu semua kalian lakukan agar kalian digelari syuhada,
'alim, dan dermawan".
Aku kembali diingatkan, dan aku
merinding mendengarnya. Bisa jadi kini aku menulis, dan kelak ditanya
"untuk apa kamu menulis", dan aku menjawab: "aku menulis untuk
menyampaikan kebaikan, untuk dakwah, agar orang mendapatkan keinsyafan
setelah membacanya", akan tetapi Allah menjawab: "BOHONG!!!! kamu
menulis agar dipanggil pujangga, seniman, supaya di-like orang-orang,
agar dianggap terpelajar, orang baik".....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang baik hati. Komentar Mu sangat Ku nanti...