Minggu, 08 Juni 2014

"Ikhlaskah Aku?"

Oleh: Betri Wendra S
[13 April 2014]

IKHLAS. Jelas mudah dikatakan, namun teramat sulit dikerjakan. Di masjid kampus ugm pagi ini, seorang ustadz bercerita perihal ikhlas:
....Saat imam Nawawi mendengar orang-orang menggelarinya "Muhyiddin" (orang yang menghidupkan agama) karena tulisan-tulisan beliau yang kembali menggairahkan keber-agama-an umat kala itu, beliau berkata: "Aku tidak ridho, bahkan sampai kiamat akan aku tuntut orang yang memberiku gelar muhyiddin"....
Ini lah contoh orang yang paham dengan ikhlas. Begitu paham dengan kata-kata nabi tentang tiga golongan umat yang pertama kali akan dihisab di hari kiamat kelak, yakni SYUHADA, ULAMA/QORI, DERMAWAN. Saat Allah ta'ala menerangkan kelebihan-kelebihan yang telah dikaruniakan, merekapun meng-iyakan. Kemudian ditanya: "Untuk apa kamu lakukan itu semua", mereka menjawab: "Aku berperang di jalanmu hingga mati syahid, Siang-malam aku menuntut ilmu dan mengajarkannya demimu, Tidaklah aku belanjakan hartaku kecuali ikhlas karenamu... ". Namun, Allah berkata: "Kalian BOHONG, itu semua kalian lakukan agar kalian digelari syuhada, 'alim, dan dermawan".

Aku kembali diingatkan, dan aku merinding mendengarnya. Bisa jadi kini aku menulis, dan kelak ditanya "untuk apa kamu menulis", dan aku menjawab: "aku menulis untuk menyampaikan kebaikan, untuk dakwah, agar orang mendapatkan keinsyafan setelah membacanya", akan tetapi Allah menjawab: "BOHONG!!!! kamu menulis agar dipanggil pujangga, seniman, supaya di-like orang-orang, agar dianggap terpelajar, orang baik".....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang baik hati. Komentar Mu sangat Ku nanti...