Penggalan Cerpen
Oleh: Betri Wendra S.
[21 Mei 2014]
Baru dua jam berlalu saat Niko meninggalkan gerbang sekolahnya, SMAN 1
Kota Jambi. Hari itu adalah hari yang sangat menentukan bagi siswa kelas
duabelas seantero negeri pertiwi. Lulus atau tidak telah ketuk palu,
berdasarkan hasil ujian yang tiga hari itu.
Siang itu hanya suka cita yang dilihatnya. Beberapa yang tidak lulus
tersurut padam menyembunyikan kesedihan yang menggelegak di dada mereka.
Tergilas arus sorak-sorai kesenangan. Terpinggirkan oleh keangkuhan
cerita teman sekeliling yang telah diterima di universitas kenamaan.
“Kamu lanjut kemana?”, Tanya seorang teman memecah lamunan Niko. “Belum
tau”, jawab Niko sekenanya, sambil tetap menutup rapat apa yang beberapa
hari ini mengganjal di benaknya.
Masih segar terngiang di
telinganya. Pembicaraan empat mata sepekan lalu, dengan kakak perempuan
yang sudah tiga tahun ini menyekolahkannya. Niko benar-benar terhenyuk
saat kakaknya mengeluarkan kata dengan nada menyesal, “Kalau waang nio
kuliah, Uni yo ndak bisa membiayai kuliah waang do. Cubolah tanyoan ka
Abak jo One”. Sejenak Niko terdiam, bibirnya bergerak namun kelu, kaku.
Tak satupun kata keluar dari mulutnya hingga kakaknya berlalu. Dia hanya
mampu mengerahkan daya yang tersisa untuk menahan air matanya agar
tidak tumpah, setidaknya untuk saat itu. Dia sadar betul, keinginannya
yang besar untuk melanjutkan pendidikan, kuliah di kampus yang
diidamkannya pupus sudah. Biaya dari orang tua tidak mungkin
diharapkannya. Sisa kebangkrutan akibat peralihan sistem dari orde baru
ke reformasi masih melumpuhkan perekonomian orang tuanya.
Sejak
itu Niko mulai berubah. Dia tak lagi banyak bicara. Hanya dalam
keheningan, di hadapan Tuhannya Niko menumpahkan sesak di dadanya.
Membiarkan air matanya menganak, mengalir menyisiri kulit wajahnya,
hingga jatuh ke sajadah tempatnya bersungkur.
Photo: https://www.facebook.com/Smansa.Jambi/photos/pb.44906564421.-2207520000.1392815704./69978124421/?type=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang baik hati. Komentar Mu sangat Ku nanti...