Rabu, 17 Juni 2020

Adik dan Keponakanku

18062014
Di tengah persiapan menghadapi ujian, aku di kejutkan oleh kabar gembira dari adik dan keponakanku, Najmi Laili (Mimi) dan M. Rizky Desyafutra (Rizky). Mereka baru saja menerima rapor hasil belajarnya satu semester ini. Mimi yang akan naik ke kelas delapan mendapat peringkat 6 di kelasnya, satu tingkat dari semester lalu. Sementara Rizky akan naik ke kelas tiga dan mendapat peringkat 4 di kelasnya, padahal semester lalu ia tidak masuk sepuluh besar. Rata-rata nilai mereka juga meningkat. Sontak, ayat-ayat syukur begitu saja terapal dari lidahku.

Sedikit bercerita tentang Mimi. Sebenarnya dulu dia sering dicemooh oleh teman-teman dan orang-orang di sekitar kami di kampung. Sering dibanding-bandingkan dengan Abangnya yang selalu juara kelas. Aku tau betul dia tertekan dengan perlakuan itu. Aku jarang bersama dengan Mimi. Sejak dia masih tiga tahun, aku sudah pindah ke kota Jambi melanjutkan sekolahku. Tahun 2009 Mimi juga pindah sekolah ke Jambi, saat itu dia masih kelas tiga SD. Aku pun telah beralih ke kota lain. Begitulah, kami lebih sering terpisah. Kini, adikku ini telah remaja. Tak banyak yang berubah dari dia. Dia masih sering dipanggil "Amoy", karena mata sipit dan kulitnya yang putih. Terakhir ku lihat rambutnya mulai memanjang. Mungkin karena dulu aku sering melarangnya untuk potong rambut.

Kami hanya berkumpul setahun sekali. Biasanya di bulan ramadhan.Sangat mendukung buat ngajarin dia ngaji, mengulang-ngulang pelajaran sekolahnya. Terutama ya matematika... hehe. Dan ke depan aku akan menambah satu lagi, mengajarinya biola. Aku akan relakan biola kesayanganku digesek olehnya. Walau ku tau biolaku akan terseok-seok menjerit. Yang penting kamu menikmatinya, adikku....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang baik hati. Komentar Mu sangat Ku nanti...