Jumat, 19 April 2013

AKU YANG KONTROVERSI.... Katanya!!!

Dianggap Aneh, Kontroversi. Itulah penilaian mereka terhadap Ku.
Ku akui, tidak sedikit pemikiran bahkan tindakkanku yg besebrangan dengan kebanyakkan orang. Bahkan pernah seorang Dosen memiringkan jari tunjuk di keningnya, tuk menggambarkan penilaiannya terhadap ku. Walau kemudian beliau menyadari kesilafan itu. Pada dasarnya, pemikiran dan tindakkan itu bukan sesuatu yg sengaja ku adakan, namun memang begitulah adanya.

Mungkin banyak orang yg tidak suka dengan apa yg aku tulis di sini.
Bagiku kita hidup di dunia ini hanya sendiri. Keluarga, karib kerabat dan semua orang yg pernah dan akan kita kenal hanyalah ujian buat kita.

Dulu ku percaya Sahabat, kekerabatan dan semisalnya itu nyata adanya. Waktu jua yg kemudian menunjukkan kepada Ku, mereka semua tak lebih dari ilusi yg didengung-dengungkan para pemuja sosialis (lebih tepatnya: penjilat bermuka seribu) dan segerombol orang-orang manja yg tak mampu tegak dg kakinya sendiri.

Tapi, jangan salah sangka. Walau ku tak percaya akan keberadaan seorang Sahabat. Namun Ku sangat hati-hati menjaga hati orang-orang di sekitarku. Ku sangat kuatir jika kata-kataku menyinggung perasaannya. Pastinya ku bukan mereka yg giginya lebih lunak ketimbang lidahnya saat beraksi menipu mangsa.
TanganKu juga tak terkalung di leher, saat ku bisa menjulurkannya semampuku.
Jujur, Ku lebih suka membisu, jika perkataanku akan tidak disukai.
Ku lebih memilih tak menatap mereka, karena hanya akan membuat mereka songong.
Karena tak ada kebenaran yg baku di sini.

Begitu jg keberadaan kerabat bagiku. Walau ku tak meng-ada-kan mereka (istilah seorang guru alam). Namun, Ku selalu membagi senyum terindahku, selalu berharap bisa berbuat yg terbaik buat mereka. Ku bukan dia yg dengan nyata telah diubah nasibnya oleh yg maha mengubah nasib, dari penjaja tak bersandal hingga kini berkalungkan titel dan kemewahan. Namun sayang tak banyak yg bisa dia bagi untuk orang kampung yg selalu mengelu-elukannya.

Ku jg sendiri tanpa keluarga. Bukannya ku tak cinta keluarga, bahkan ku sangat dicemburui oleh saudara2ku. Namun, seperti yang ku tulis, ku hanya ingin menjaga perasaan mereka.

Kau yg bermuka minyak... Tak usah kau pahami kata-kata ini.
Percuma, kau takkan mengerti, dan mungkin takkan pernah.

By: Betri Wendra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang baik hati. Komentar Mu sangat Ku nanti...